Apa yang dapat kita ketahui tentang teori evolusi dari
catatan fosil yang ada? Apakah fosil tersebut menunjukkan perkembangan struktur
organisme dari mulai yang sederhana sampai yang rumit? Fakta-fakta berikut
perlu kita pertimbangkan:
- Penampakan binatang yang tiba-tiba. Semua binatang yang berbeda-beda jenis dasarnya muncul secara mendadak dan berfungsi penuh dalam strata—tanpa ada bukti asal-mulanya. Evolusi memerlukan adanya bentuk-bentuk intermediari diantara species sedangkan “paleontologi” tidak menjelaskan hal itu. (David Kitts, ahli paleontologi dan evolusi). Darwin merasa malu dengan catatan fosil yang membuktikan tidak adanya makroevolusi pada binatang.
- Tanaman muncul dengan tiba-tiba juga Ahli evolusi Edred J.H. Corner mengatakan "Saya masih berfikir tanpa prasangka bahwa catatan fosil tanaman lebih condong kepada hasil penciptaan khusus." (Evolution in Contemporary Thought, 1961, hal.97). Ilmuwan belum dapat menemukan sejarah Evolusi (dari mula sampai akhir) bahkan untuk satu kelompok tanaman modern sekalipun.
- Binatang tidak mengalami perubahan. Bertentangan dengan kepercayaan umum, kebanyakan fosil bukan jenis binatang yang punah. Kebanyakan fosil sangat mirip (dan sering sangat identik) dengan makhluk hidup sekarang ini. Dikatakan ada lebih banyak spesies binatang hidup daripada jenis yang diketahui dalam bentuk fosil. Jika evolusi benar, ada keheranan kenapa hal itu bukan sebaliknya! Sejarah evolusi mestinya penuh dengan tahapan sementara dan intermediari, dari amuba sampai kepada manusia.
- Fosil yang cukup. Ada kecenderungan berkurangnya bukti tentang Evolusi kendati ditemukan fosil dalam jumlah besar. Walaupun ilmuwan akan terus menemukan varietas fosil binatang dan tanaman, umumnya disepakati bahwa jutaan fosil yang sudah ditemukan (dan endapan yang ditemukan) memberikan indikasi yang dapat dipercaya tentang perjalanan fosil tersebut. Artinya akan terus terjadi temuan bukti fosil yang semakin sedikit atau malah tidak ada yang mendukung Evolusionisme.
- Formasi strata yang cepat. Terdapat bukti yang meningkat bahwa banyak endapan batu yang menurut pendapat sebagian orang terbentuk dalam ribuan atau jutaan tahun, ternyata hampir dapat dipastikan terjadi dalam bulan, hari atau bahkan menit.
- Formasi batubara yang cepat. Teori Evolusi lama tentang batubara yang terbentuk di rawa-rawa adalah salah. Terdapat lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa kandungan batubara yang besar terbentuk di lumpur air yang dalam. Aneka lapisan batubara di Amerika Serikat terdiri dari lembaran kulit kayu yang terkelupas dari banyak pohon yang tumbang. Lapisan kulit kayu tersebut tertanam dalam lumpur dan terkarbonasi menjadi batubara. Terbentuknya batubara relatif cepat bila terjadi panas.
- Fosilisasi memerlukan kondisi khusus. Dinosaurus dan fosil lainnya dapat terbentuk dengan cara yang berbeda seperti dikemukakan dalam buku-buku tentang evolusi. Fosilisasi pada binatang hampir tidak pernah terjadi kecuali mereka dikubur dengan cepat serta dalam—sebelum binatang atau burung pemakan bangkai, bakteri dan erosi membuat mereka menjadi debu. Kondisi seperti ini sangat tidak biasa. Dalam banyak kejadian, keberadaan fosil, baik dalam tipe maupun jumlah menunjukkan dengan jelas kondisi bencana saat penguburan atau pengawetannya. Tanpa kondisi seperti itu, kelihatannya tidak ada cara yang masuk akal untuk menjelaskan keberadaan mereka. Dinosaurus besar, kelompok ikan besar dan banyak aneka binatang ditemukan dalam endapan lumpur yang banyak yang mengeras menjadi batu. Hampir semua fosil ditemukan dalam endapan yang berair.
- Urutan yang salah dalam tahapan evolusi. . Dilaporkan bahwa "80 sampai 85% permukaan tanah di bumi tidak mengalami 3 tahapan geologi seperti terlihat pada urutan yang 'benar' dari Evolusi".
Catatan fosil tidak memberikan bukti yang mendukung
Evolusi. "Keberadaan fosil membuat malu teori Evolusi dan mendukung konsep
Penciptaan." (Dr. Gary Parker, PhD., ahli biologi/paleontologi yang sebelumnya
pendukung Evolusi)
Selain tentang fosil, berikut adalah
fata-fakta ilmiah yang membuktikan bahwa evolusi tidak benar :
1. Fakta Ilmiah I : Sel Sperma & Ovum
Manusia Buktikan Teori Evolusi Adalah Salah !
Para Evolusionis ( “pro teori
Evolusi”) melupakan satu hal kompleks tentang masalah sel telur pada perempuan
dan sel sperma pada laki-laki. Sel Telur perempuan mengandung kromosom X dan
sel sperma pria mengandung kromosom X untuk reproduksi laki-laki dan kromosom Y
untuk reproduksi perempuan. Sel-sel telur berkembang dalam sebuah ovarium dan
bila terjadi pembuahan, janin akan disimpan dalam rahim sang ibu.
Teori Evolusi menyatakan bahwa
faktor lingkungan dapat menyebabkan perubahan kecil pada keturunannya dalam
rantai evolusi. Namun pengalaman lingkungan dari sang ibu tidak dapat mengubah
kromosom dalam telur dan tidak memiliki efek atau pengaruh apapun pada anaknya.
Jadi sebagai contoh gambaran, seorang ibu yang hamil di Hiroshima tahun 1945
dan terkena radiasi nuklir / bom atom yang diledakkan di sana, maka anaknya
pasti akan tetap seorang manusia yang sama dengan ibu bapaknya. Radiasi nuklir
adalah gangguan terhebat dari lingkungan. Apakah karena nuklir, ada bayi yang
dilahirkan mirip kera , misalnya ?
Perempuan tidak bisa menjadi bagian dari
teori Evolusi karena fakta ilmiah ini.
2. Fakta 2 : Hitungan Kunci Kromosom
Buktikan Teori Evolusi Salah
Tidak ada fakta atau bukti
bahwa spesies dapat mengubah jumlah kromosom dalam DNA. Jumlah kromosom dalam
setiap jenis spesies adalah tetap. Ini membuktikan kalau seorang laki-laki (
manusia) tentunya tidak akan pernah bisa mendapatkan keturunan bila kawin
dengan seekor kera betina. Manusia tidak bisa berevolusi dari monyet. Setiap
spesies mahluk hidup terkunci ke dalam hitungan kromosomnya yang tidak dapat
berubah alias “PATENT”.
3. Fakta ke-3 : Spesies Tanpa Link Buktikan
Teori Evolusi Salah !
Teori Evolusi berusaha
menghadirkan alasan ilmiah dengan membeberkan banyak bukti kalau kehadiran
banyak spesies di bumi adalah bukti kebenaran teori evolusi. Pernyataan ini
dangkal dan nggak ngilmiah banget ….. coba bayangkan deh, teori evolusi
menjajarkan beberapa gambar spesies yang mirip dan mengklaim kalau mereka
berevolusi satu sama lain. Manusia adalah contoh paling bagus. Di buku
teks biologi dijelaskan kalau banyak ratusan spesies kera yang hidup dan sudah
punah. Dipampangkan gambaran monyet dari spesies paling historical atau pra
sejarah sampai kera modern hingga akhirnya manusia sejarah hingga manusia
modern. Terutama tulang tengkorak spesies-spesies ini yang ditonjolkan
pembahasannya. Darwin hanya berusaha membuat sebuah keyakinan baru kalau ada
sebuah “missing link” atau kesenjangan antara manusia dan monyet. Ini bisa dilakukan
karena ada monyet dan kera yang sudah punah.
Tapi bagaimana dengan gajah dan jerapah ?
Apakah ada pembahasan tulang
gajah pra sejarah yang kuno kemudian menjadi bentuk lain (karena kera berubah
menjadi manusia) ?. Atau jerapah yang digambarkan dulunya berleher pendek
karena suka mengambil makanan dari pohon tinggi lama-lama leher jerapah jadi
panjang dan tinggi ? ( Kenapa kuda yang suka makan daun pohon apel di
peternakan Malang lehernya tidak panjang-panjang ya?)
Inilah kepalsuan teori Evolusi
yang sengaja dicekoki pada siswa sekolah. Gambar - gambar jenis spesies itu
benar-benar hanyalah sebuah pengelompokan mahluk tapi tidak bisa membuktikan
kebenaran teori Evolusi….
4. Fakta ke-4 : Hukum Termodinamika ke-II
buktikan kalau Evolusi itu Bohong !
hukum termodinamika
kedua menyebutkan
bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari
suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum
kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata
lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat
dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di
atas salju, maka salju dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari
tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil
kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran
energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting
dari hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor.
Artinya begini, kalau beruang
kutub lah yang membuat lingkungannya berubah menjadi cair karena adanya kalor
dari badan beruang. Sedangkan teori Evolusi menerangkan terbalik, artinya kalau
lingkunganlah yang membuat beruang kutub berubah, kata lainnya lingkunganlah
yang menjadikan beruang bisa mempertahankan hidup.
5. Fakta Ilmiah ke-5 : Penelitian di Planet
Mars buktikan Teori Evolusi Salah !
NASA di tahun 2004 sudah
mengumumkan hasil penelitiannya tentang planet Mars melalui dua teknologi
pesawat Spirit dan Opportunity. Hasil penelitian dan pengkajian eksplorasi
tanah Planet Mars membuktikan kalau di Planet itu ada tanda-tanda bekas jalur
sungai yang mengalir. Penemuan juga menyebutkan bahwa air pernah berlimpah di
permukaan planet Mars, tapi anehnya NASA belum menemukan jejak rekam adanya
tanda-tanda kehidupan masa lalu atau sekarang di planet Mars. Padahal
kalau menurut Teori Evolusi, Mars sangat cocok untuk terbentuknya sebuah
kehidupan karena suasananya yang mendukung dengan adanya air. Planet ini
memiliki semua percikan kehidupan yang dibutuhkan mahluk untuk hidup, namun
nyatanya tidak ada kehidupan di Planet Mars. Lembah bekas sungai tidak
menunjukkan adanya vegetasi atau pohon. Tanahnya juga tidak terbukti memendam
fosil atau organisme. Mars benar-benar steril.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar