Welcome :)


counter

Jumat, 18 April 2014

Laporan Kimia "Reaksi Endoterm & Eksoterm"



Reaksi Endoterm dan Reaksi Eksoterm
I.         Tujuan
Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm

II.        Dasar Teori
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh Eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh Endoterm: asimilasi dan fotosintesis.
   
Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp Hr < 0 (negatif)
 
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif.
Reaksi Endoterm: ΔH = Hp Hr > 0 (positip)       
Dalam reaksi kimia terjadi perubahan energi atau kalor atau panas dibedakan menjadi dua :
    1. Menyerap kalor/panas reaksi endoterm
                                                              i.      nilai entalpi (ΔH) = positif (+)
                                                            ii.      Energi produk lebih besar dari energi reaktan
                                                          iii.      dari lingkungan ke sistem
    1. Melepaskan kalor/panas reaksi Eksoterm
                                                              i.      nilai entalpi (ΔH) = negative (-)
                                                            ii.      Energi produk lebih kecil dari energi reaktan
                                                          iii.      dari sistem ke lingkungan

III.      Alat dan Bahan
1.    Gelas ukur  50 ml
2.    Termometer batang
3.    Spatula
4.    Akuades
5.    Gelas beker plastik 100 ml
6.    Pengaduk
7.    Kristal NaOH
8.    Kristal NH4Cl

IV.       Cara Kerja
1.    Ambillah 5 ml akuades deangan gelas ukur, masukkan ke dalam gelas beker plastik.
2.    Ukur suhu akuades dengan termometer. Catatlah hasilnya.
3.    Masukkan sepucuk spatula kristal NaOH ke dalam akuades. Aduk perlahan-lahan dengan batang pengaduk hingga kristal NaOH larut sempurna dan diperoleh suhu yang optimal.
4.    Ukurlah suhu larutan NaOH dengan termometer dan catat hasilnya.
5.    Ulangi langkah kerja nomor 1-4, tetapi ganti kristal NaOH dengan kristal NH4Cl.
6.    Bandingkan suhu air dengan suhu larutan yang terbentuk.

V.        Data Pengamatan
No.
Reaktan
Suhu 0c
1.
Akuades
270
2.
Akuades + NaOH
330
3.
Akuades + NH4Cl
250

2
VI.       Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, pada gelas pertama yang kami isi dengan akuades (air murni) dan kami ukur suhunya yaitu 270.  Lalu gelas kedua kami isi  dengan akuades dan kristal NaOH ,  ternyata larutannya menjadi lebih panas dari sebelumnya dan suhunya menjadi 330. Peristiwa ini menunjukkan reaksi eksoterm. Kemudian gelas ketiga kami isi dengan akuades dan kristal NH4Cl , ternyata larutannya lebih dingin dari sebelumnya dan suhunya turun menjadi 250. Peristiwa ini menunjukkan reaksi endoterm .

VII.     Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan
1.    Bagaimana perbedaan suhu air dengan suhu larutan ?
2.    Reaksi manakah yang termasuk eksoterm ?
3.    Reaksi manakah yang termasuk endoterm ?
4.    Apa kesimpulan dari pratikum ini ?

Jawaban
1.    Perbedaan suhu air murni (akuades) dengan suhu larutan sangat jelas, ketika kami memasukkan kristal NaOH dan NH4Cl ke dalam gelas. Ketika larutan NaOH diukur suhunya, ternyata suhunya naik dari pada suhu air murni (akuades) sedangkan ketika larutan NH4Cl diukur suhunya, ternyata suhunya turun dari pada suhu air murni (akuades).
2.    Reaksi eksoterm terjadi pada larutan NaOH karena suhunya naik.
3.    Reaksi Endoterm terjadi pada larutan NH4Cl karena suhunya turun.
4.    Reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor disebut reaksi endoterm. Perubahan entalpi (ΔH) berharga positif (+), sedangkan reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor disebut reaksi eksoterm. Perubahan entalpi (ΔH) berharga negatif (-).
VIII.   Kesimpulan
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan, yang ditandai dengan penurunan suhu. Sedangkan reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas kalor ke lingkungan, yang di tandai dengan kenaikan suhu.
                     Reaksi endoterm       i.      nilai entalpi (ΔH) = positif (+)
                                                          ii.      Energi produk lebih besar dari energi reaktan
                                                        iii.      dari lingkungan ke sistem


                    Reaksi eksoterm           i.      nilai entalpi (ΔH) = negative (-)
                                                            ii.      Energi produk lebih kecil dari energi reaktan
                                  iii.      dari sistem ke lingkungan
3
Daftar Pustaka

Anis Dyah Rufaida, Waldijinah. 2006. Buku PR KIMIA kelas 2 SMA Semester 1. Klaten : Intan Pariwara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar