Welcome :)


counter

Jumat, 13 Maret 2015

RPP Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi pada Lansia



RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

POKOK PEMBAHASAN     : PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI
 PADA LANSIA
SUB POKOK BAHASAN    :
1.    Cara menyusun menu yang baik dan tepat untuk Lansia
2.    Cara menentukan bahan makanan yang baik dan sehat untuk Lansia
3.    Cara mengolah makanan yang baik dan sehat untuk Lansia
4.    Cara menyajikan makanan yang baik dan tepat  untuk Lansia
PERTEMUAN                       : Pertama
SASARAN                             : Mahasiswi Kebidanan Poltekkes Pontianak
HARI/TANGGAL                 : Jumat, 19 Juni 2015
PUKUL                                  : 12.55 s/d selesai
TEMPAT                                 : Ruang Kuliah I (Kelas I A) di Kampus Kebidanan               Poltekkes Pontianak                   

A.      TUJUAN PENYULUHAN
1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, di harapkan mahasiswi kebidanan mampu mengetahui tentang kebutuhan gizi yang baik untuk Lansia.
2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, mahasiswi kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak, di harapkan mampu:
a.       Mengetahui dan menjelaskan cara menyusun menu yang baik untuk Lansia dengan tepat.
b.      Mengetahui dan menjelaskan cara menentukan bahan makanan yang baik dan sehat untuk Lansia dengan tepat.
c.       Mengetahui dan menjelaskan cara mengolah makanan yang baik dan sehat untuk Lansia dengan tepat.
d.      Mengetahui dan menjelaskan cara menyajikan makanan yang baik untuk Lansia dengan tepat.


B.       GARIS-GARIS BESAR MATERI
1.         Menyusun menu yang sehat dan tepat untuk Lansia
2.         Memilih bahan makanan yang sehat untuk Lansia
3.         Mengolah bahan makanan yang tepat untuk Lansia
4.         Menyajikan makanan yang baik dan benar untuk Lansia



C.      METODE
1.         Ceramah
2.         Diskusi
3.         Tanya Jawab

D.      MEDIA
1.      Laptop
2.      In focus
3.      Microfone



E.       PROSES KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
No
Tahapan
Kegiatan
Waktu
Penyuluh
Peserta
1








Pembukaan
-  Mengucapkan salam
-     
- Memperkenalkan diri


- Menyampaikan salam  dan  berterima kasih atas kesediaan sasaran karena telah hadir pada acara pendidikan kesehatan

-       Menyampaikan maksud dan tujuan

- Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini
-     -  Menjawab salam
-     
- Memperhatikan penyuluh

-      - Menyambut pembukaan acara dengan tepuk tangan


-      Mendengarkan pemateri

-      Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan
30 Detik

3   Menit


3   Menit





5 Menit


5 Menit
2









Inti  (Penyampaian Materi)
-  Mengucapkan salam

- Menjelaskan materi yang akan dibahas, yaitu :
a. Cara menyusun menu yang baik dan tepat untuk Lansia

b. Cara menentukan bahan makanan yang baik dan sehat untuk Lansia.
c. Cara mengolah makanan yang baik dan sehat untuk Lansia.
d. Cara menyajikan makanan yang baik dan tepat  untuk Lansia

- Menjawab salam

-    
-      Mendengarkan dan memperhatikan pemateri dengan seksama

-     
30 Detik







30 Menit





3





Penutup
- Menutup kegiatan   penyuluhan pada hari ini dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah memberi kesempatan untuk memeberi penyuluhan dan berharap agar ilmu yang telah di dapat pada kegiatan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
-     




-      Menjawab salam dan bertepuk tangan




3 Menit
Total waktu pelaksanaan kegiatan
50  Menit




F.       EVALUASI
1.    Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
a.    Jelaskan cara menyusun menu yang baik dan tepat untuk Lansia
b.    Jelaskan cara menentukan bahan makanan yang baik dan sehat untuk Lansia
c.    Jelaskan cara mengolah makanan yang baik dan sehat untuk Lansia
d.   Jelaskan cara menyajikan makanan yang baik dan tepat  untuk Lansia
e.    Jelaskan Kriteria evaluasi
a.       Evaluasi struktur
1.      Menyiapkan SAP
2.      Menyiapkan materi dan media
3.      Kontrak waktu dengan sasaran
4.      Menyiapkan tempat
5.      Menyiapkan pertanyaan
b.      Evaluasi proses
1.      Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
2.      Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3.      Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
4.      Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
5.      Tanya jawab berjalan dengan baik
c.       Evaluasi hasil
1.      Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2.      Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
3.      Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar


4.        LAMPIRAN MATERI
KEBUTUHAN GIZI UNTUK LANSIA
A.           Cara Menyusun Menu Makanan yang Baik dan Tepat Untuk Lansia
Setiap fase kehidupan manusia selalu berkaitan dengan apa yang dikonsumsinya. Makanan untuk bayi pasti berbeda dengan makanan ketika kita sudah beranjak menjadi anak-anak atau bahkan remaja. Begitu pun saat kita menjadi tua, asupan yang tepat untuk kita di masa itu akan lain dengan saat kita masih muda.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menu makanan bagi lanjut usia (lansia) :
1.        Hindari membuat masakan dengan bumbu yang merangsang, seperti pedas atau asam, karena ini dapat mengganggu kesehatan lambung dan alat pencernaan.
2.        Kurangi pemakaian garam, yakni tidak lebih dari 4 gram per hari, untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
3.        Kurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol darah tidak tinggi. Sebaliknya, perbanyak makanan yang berkalsium tinggi, seperti susu dan ikan. Pada orang lanjut usia, khususnya ibu-ibu yang menopause, sangat perlu mengkonsumsi kalsium untuk mengurangi risiko keropos tulang.
4.        Perbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar pencernaan lancar dan tidak sembelit.
5.        Kurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi agar gula darah normal, khususnya bagi penderita kencing manis agar tidak terjadi komplikasi lain.
6.        Gunakan sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan yang digoreng. Perbanyak makanan yang diolah dengan dipanggang atau direbus karena makanan tersebut mudah dicerna.
7.        Buat masakan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga kesehatan gigi terjaga.
Berikut adalah contoh pengaturan waktu makan dan jenis menu yang dapat diberikan untuk lansia :
1.        Makan pagi : bubur beras merah, ketela, gembili, kelapa parut bisa di taburkan di bubur merah, atau daging kelapa (yang tentunya daging kelapa muda).
2.        Makan siang : tahu, sayur segar, lalapan yang di cincang halus dan susu segar.
3.        Makan malam : tanpa nasi, sup sayur, pepes ikan, ayam kampung (diblender), dll.

B.            Cara Menentukan Bahan Makanan yang Baik dan Sehat untuk Lansia
Masa lanjut usia tidak dapat dihindarkan dan pada masa ini mulai bermunculan macam-macam penyakit karena penuaan organ-organ tubuh dan penurunan daya tahan tubuh. Pada masa ini faktor makanan sangat berpengaruh, terutama cara menentukan bahan makanan yang baik dan sehat untuk lansia.
Berikut pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat untuk lansia :
1.        Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna
2.        Protein yang berkualitas seperti ikan, susu, dan telur
3.        Sumber karbohidrat seperti roti dan sayur-sayuran berwarna hijau.
4.        Makanan yang terutama mengandung lemak nabati, dan kurangi makanan yang mengandung lemak hewani
5.        Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, bayam dan sayuran hijau.
6.        Batasi makanan yang diawetkan
7.        Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta untuk memperlancar proses metabolisme dan dapat mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan resiko menderita batu ginjal.


C.           Cara Mengolah Makanan yang Baik dan Sehat untuk Lansia
Lansia dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan lunak yang dapat membantu mempermudah sistem pencernaan mengolah makanan. Buah pisang dan umbi-umbian adalah salah satu makanan yang diperbolehkan. Jenis pengolahan makanan juga harus diperhatikan agar lansia tak merasa bosan dengan makanan yang disajikan. Mengolah makanan menjadi bubur atau membuat jenis makanan kukus dan direbus bisa menjadi alternatif. Selain itu konsumsi biji-bijian juga dianjurkan untuk lansia, contonya biji wijen, biji bunga matahari, dan biji semangka yang bisa meningkatkan saraf otak dan kaya akan kalsium.
Adapun cara mengolah makanan yang yang baik dan sehat untuk lansia sebagai berikut :
1.        Bersihkan sayuran sebelum dimasak
2.        Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian dipotong agar zat gizi yang terkandung didalamnya tidak hilang
3.        Rebus sayur sesingkat mungkin
4.        Bahan makanan dimasukan/dikukus sebelum mendidih
5.        Makanan bisa ditim/ditumis
6.        Batasi garam atau bumbu penyedap yang merangsang
7.        Pakailah penyedap rasa alamiah bawang putih, kunyit, jahe dan lain-lain.


D.    Cara Menyajikan Makanan yang Baik dan Tepat  untuk Lansia
Dengan adanya perencanaan penyajian menu yang tepat pada lansia, diharapkan dapat meminimalkan risiko kekurangan gizi atau sebaliknya kelebihan gizi. Bila kekurangan gizi pada lansia dapat membentuk kurang kalori protein kronis baik ringan atau berat. Tanda fisik yang bisa dilihat adalah tubuh kurus atau lebih rendah dari berat badan baku.
Berikut cara menyajikan makanan yang baik dan tepat untuk lansia adalah :
1.         Jenis sayuran yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti
2.         Makanan dihidangkan secara menarik agar menimbulkan selera makan
3.         Bila menyajika sayuran mentah, cucilah hingga bersih
4.         Kurangi minum teh, kopi dan cokelat
5.         Hindari minuman yang mengandung alkohol

Berikut ini beberapa bentuk penyajian makanan yang cocok bagi para lansia :
1.      Makanan Biasa
Makanan biasa adalah makanan yang pengolahannya sama dengan makanan yang disajikan untuk orang sehat.











2.      Makanan Saring
Makanan ini diberikan kepada lansia saat mengalami infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan, atau untuk mereka yang mengalami kesulitan menelan. Makanan ini diberikan untuk jangka waktu yang pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi.







3.      Makanan Cair
Makan cair diberikan kepada lansia sebelum dan sesudah operasi tertentu. Pada saat itu biasanya lansia mudah mual dan muntah, kesadaran menurun dan suhu badan sangat tinggi.
Makanan yang diberikan dalam bentuk cairan yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa. mengingat nilai gizinya sangat rendah, tidak dapat diberikan dalam jangka waktu yang lama.


4.      Makanan Lunak
Makanan ini diberikan untuk orang tua lanjut usia yang menderita penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan yang terlalu tinggi. Makanan ini diesediakan sebelum diperbolehkan mengonsumsi makanan biasa, supaya mudah dicerna. Selain rendah serat, makanan ini juga mengandung bumbu yang tidak merangsang






5.      Makanan Cincang
Bentuk makanan cincang hampir sama dengan makanan lunak. Biasanya  lauk-pauk dipotong kecil-kecil atau dicincang, sehingga dapat lebih mudah dikunyah.










Sumber buku :
1.    Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
2.    Santoso, Hana & Hana Ismail. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: Gunung Mulia
Sumber Internet :
1.      Arum Sekartaji (2011). Makanan Sehat untuk Lansia. From https://arumsekartaji.wordpress.com/2011/03/21/makanan-sehat-untuk-lansia/, 11 Maret 2015
2.      Jessylyn Beverly Veronica (2013). Penyajian Makanan yang Cocok untuk Para Lansia. From http://makarioi-art.blogspot.com/2013/06/penyajian-makanan-yang-cocok.html, 11 Maret 2015
3.      Klikokter.com. Makanan Natural untuk Lansia. From http://klikdokter.com/healthnewstopics/health-topics/makanan-natural-untuk-lansia, 11Maret 2015
4.      Jawaban.com. (2014) Inilah Menu Makanan yang Tepat untuk Lansia. From http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/04/12/66/140411135104/Inilah-Menu-Makanan-yang-Tepat-Untuk-Lansia, 11 Maret 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar